MAKALAH
Kompetensi
Sekretaris Untuk Menghadapi Masa Depan
Untuk
memenuhi tugas Kesekretarisan 1
Disusun
Oleh :
Nur
Rahmi Akbarini
K7411115
BKK
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada era globalisasi dengan tingkat
teknologi tinggi sekarang ini, para eksekutif menjadi tergantung pada dukungan
staff-nya untuk mengontrol sisitem yang baru. Sedangkan kondisi dari para
pelaku bisnis adalah menghadapi bebagai tantangan dan berada dalam lingkungan
yang serba bersaing. Kondisi demikian membuat para pimpinan perusahaan
membutuhkan jasa sekretaris yang lebih handal dan profesional. Para manajer
dalam memanfaatkan waktunya lebih berkonsentrasi pada tugas managerialnya yang
penuh tantangan itu dan segala pekerjaan staff didelegasikan kepada
sekretarisnya. Sebagai konsekuensi logis sekretaris pun akan menghadapi
tantangan yang tidak ringan.
Peran sekretaris sangat menentukan keberhasilan suatu
perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Peranan sekretaris sangat penting
dalam pertemuan-pertemuan bisnis yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam
dialog bisnis dengan para relasinya. Pertemuan tersebut tidak ada batas lagi
antar negara; seolah-olah semuanya sudah saling menyatu, saling tergantung dan
saling mempengaruhi. Menghadapi situasi seperti ini, negara-negara berkembang
termasuk Indonesia akan berhadapan secara langsung dengan negara-negara maju
yang memang unggul dalam berbagai aspek seperti aspek sumber daya manusia,
aspek modal dan aspek teknologi. Kondisi yang demikian membuat para pemimpin
perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih profesional, dengan tingkat
kompetensi berstandar internasional, dalam rangka bersaing dengan tenaga-tenaga
sekreetaris yang didatangkan dari luar negeri. Tingkat
kompetensi sekretaris yang kini dimiliki perlu ditingkatkan sehingga terjadi
dalam rangka bersaing dengan tenaga- tenaga sekretaris yang tidak mustahil akan
didatangkan dari luar. Oleh investor asing yang mempunyai kesempatan untuk
berbisnis di Indonesia, dengan kata lain terbentang persaingan yang tajam.
Gejala – gejala yang di butuhkan di atas adalah wajar mengingat demi efisiensi
dan efektifitas, ada kecenderungan para pelaku bisnis untuk memanfaatkan tenaga
sekretaris secara efisiensi. Kecenderungan ini akan mengakibatkan adanya
persaingan yang tajam untuk menduduki jabatan sekretaris.
Untuk itu sekretaris perlu mengembangkan diri melalui
peningkatan kompetensinya sehingga benar-benar mampu dan berkualitas tinggi
dalam membantu pimpinannya
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
posisi dan kualifikasi sekretaris dalam organisasi?
2. Kompetensi
yang harus dipunyai seorang sekretaris?
3. Bagaimana
hubungan kompetensi sekretaris dengan peran sekretaris profesional?
4. Bagaimana
cara sekretaris mengembangkan dirinya untuk menghadapi tantangan di masa depan?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui posisi dan kualifikasi sekretaris dalam organisasi
2. Untuk
mengetahui apa saja kompetensi yang harus dimiliki seorang sekretaris
3. Untuk
mengetahui hubungan antara kompetensi dengan peran sekretaris profesional.
4. Untuk
mengetahui cara sekretaris mengembangkan dirinya untuk menghadapi tantangan di
masa depan.
II.
LANDASAN TEORI
A. Pengetian
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan adalah pihak
penghubung yang menjembatani kepentingan antara Perseroan dengan pihak
eksternal, terutama dalam menjaga persepsi publik atas citra Perseroan dan
pemenuhan tanggung jawab oleh Perseroan. Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab kepada Direksi.
B. Fungsi
dan Tugas Pokok Sekretaris Organisasi.
Fungsi:
Membantu Direksi sebagai pejabat penghubung (Liaison Officer) dalam
komunikasi dengan Stake Holder, penyusunan laporan manajemen serta
kegiatan yang berhubungan dengan kesekretariatan, pengelolaan
kehumasan (Relation Officer), Sistem Manajemen Informasi Perusahaan dan penerapan Manajemen Risiko.
Membantu Direksi sebagai pejabat penghubung (Liaison Officer) dalam
komunikasi dengan Stake Holder, penyusunan laporan manajemen serta
kegiatan yang berhubungan dengan kesekretariatan, pengelolaan
kehumasan (Relation Officer), Sistem Manajemen Informasi Perusahaan dan penerapan Manajemen Risiko.
Tugas Pokok :
1)
Membangun jaringan kerjasama yang saling
menguntungkan dengan
berbagai pihak Stakeholder.
berbagai pihak Stakeholder.
2)
Mengupayakan kelancaran pelaksanaan
agenda Direksi.
3)
Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan
dan atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal
4)
Melaksanakan kegiatan kesekretariatan
perusahaan.
5)
Melaksanakan kegiatan identifikasi
risiko, pengukuran risiko dan
perumusan risk profile serta pemantauan dan pengendalian risiko
perumusan risk profile serta pemantauan dan pengendalian risiko
6)
Mengelola dan mengembangkan sistem
informasi perusahaan.
7)
Menyiapkan laporan perusahaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
8)
Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan
untuk Rapat Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
9)
Melakukan pembinaan kepada pegawai
sesuai kewenangan dan
ketentuan yang berlaku
ketentuan yang berlaku
10) Merumuskan
Sasaran Mutu dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang
merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu
Perusahaan yang telah ditetapkan.
merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu
Perusahaan yang telah ditetapkan.
11) Menyiapkan
laporan kegiatan Sekretariat Perusahaan secara benar dan
tepat waktu.
tepat waktu.
III.
PEMBAHASAN
A. Posisi
dan kualifikasi sekretaris dalam
organisasi
Dengan
bertindak sebagai pusat informasi, posisi sekretaris dalam organisasi memiliki
peran adalah sebagai berikut :
1.
Peran Strategis, yaitu peran yang
diharapkan dapat memberikan pengaruh positif pada status dan peformen
organisasi melalui kelancaran arus informasi baik ke dalam maupun ke luar
2.
Peran teknis, peran yang diharapkan
dapat meningkatkan kinerja pimpinan. Aktivitas sekretaris yang menyalurkan
informasi kepada pimpinan secara jelas dan akurat akan sangat membantu dan
memfasilitasi pimpinan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. (dengan
demikian semakin berat beban kerja pimpinan, maka tugas sekretaris akan semakin
intensif)
3.
Peran pendukung, Peran yang diharapkan
dapat memberikan pengaruh positif kepada anggota organisasi lainnya, yang dapat
dicapai dengan pendistribusian informasi (incoming dan outgoing)
Sedangkan
kualifikasi yang harus dimiliki sekretaris organisasi adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan
a. Mempunyai
pengetahuan yang luas
b. Memahami
seluk beluk tentang organisasi, misi , fungsi dan tugas pokok organisasi
c. Mempunyai
ilmu pengetahuan yang relevan dengan bidang tugasnya
d. Memiliki
pengatahuan tentang tata naskah , kearsipan dan peralatan perkantoran
e. Mempunyai
pengetahuan yang baik tentang bahasa Indonesia dan bahasa asing.
2. Keterampilan
a. Mampu
menyusun laporan
b. Mampu
berkorespondensi
c. Mampu
menggunakan bahasa indonesia dan bahasa asing
d. Mampu
menggunakan teknologi perkantoran
3. Kepribadian
a. Memiliki
kepribadian yang menarik dan baik.
b. Loyalitas
dan dedikasi yang tinggi
c. Ketekunan,
ketelitian, kerapian, kejelian, kejujuran, keterbukaan, kesabaran,
keramahtamahan serta tanggung jawab
B. Kompetensi
yang harus dimiliki seorang sekretaris
Kompetensi dimasa ini adalah perusahaan memilih sekretaris lulusan Strata satu (S1) dengan
berbagai alasan yang antara lain bahwa tugas-tugas sekretaris dan administrasi
dapat diselesaikan oleh siapapun termasuk yang tidak memiliki latar belakang
pendidikan sekretaris sekalipun.
Alasan lain adalah lulusan D3 adalah
tenaga fisik dan belum mampu terlibat berpikir secara analitis. Alasan ketiga
adalah sekretaris jaman sekarang cenderung menjadi partner kerja pimpinan dan
banyak terlibat dalam decision making process, bukan hanyasekedar pembantu
pimpinan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Makakecenderungan merekrut
sekretaris atau staf Strata satu akan semakin menjaditren masa kini.
Alasan selanjutnya adalah bahwa jika
terjadi standarisasi jenjang
pendidikan untuk level tertentu, maka lulusan S1 dalam posisi lebih aman. Dengan alsan-alasan tersebut maka
jelas bahwa jumlah sekretaris S1dengan tanpa latar pendidikan sekretaris akan
semakin menjadi tren.
Untuk menghadapi persaingan dalam
era globalisasi ini, seorang sekretaris harus memiliki kualitas dan kompetensi
yang dapat menunjang karir sebagai seorang sekretaris profesional. Untuk itu
sekretaris harus memiliki kompetensi berikut ;
1.
Keterampilan berkomunikasi
Seorang
sekretaris setiap harinya berkomunikasi dengan tamu- tamu dengan berbagai
tingkatan atau golongan. Untuk itu seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi
dengan baik dan menguasai bahasa Indonesia dan beberapa bahasa asing dengan
baik. Ia pun dituntut untuk memilih kata dan menyususn kalimat secara baik dan
jelas, menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi dengannya. Untuk
meningkatkan kualitas seorang pemimpin harus meningkatkan kuaitas berkomunikasi
dengan meningkatkan bahasa yang dimiliki seperti bahasa Inggris atau bahasa
asing lainnya sehingga dapat berkomunikasi dengan tamu- tamu tingkat eksekutif,
agar seorang sekretaris mampu membantu pimpinan dalam bernegosiasi .
Adapun kriteria
komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut :
· Penerima mengerti atau memahami
isi pesan
· Penerima dapat menerima atau
menyetujui isi pesan
· Penerima mengadakan suatu
tindakan (aksi), sesuai dengan yang dikehendaki oleh pengirim.
2.
Mampu mencari,mengintepretasikan memanfaatkan
informasi.
Sekretaris
bertugas mencarikan dan menyajikan informasi kepada pimpinannya. Untuk itu ia
harus pandai menggali informasi dari berbagai sumber, lalu menginterpretasikan
sehingga dapat memiih informasi yang di nilai bermanfaat untuk disajikan kepada
pemimpin
3.
Mampu memberikan pemecahan masalah
Sekretaris yang
bekerja secara paripurna harus mampu berpikir untuk mengidentifikasi sebab dan
akibat setiap kali menghadapi masalah dan dapat mencari solusinya dengan tepat.
Sehingga pimpinan tidak perlu terus menerus menuntun dan membimbing sekretaris,
namun cukup mendelegasikan setiap penugasan kepada sekretaris dan sekretaris
yang bersangkutan mampu menyelesaikannya secara paripurna. Pimpinan cukup memberi instruksi kepada sekretaris secara garis besar dan
memberi delegasi secukupnya, selanjutnya menjadi tanggung jawab sekretaris
untuk menindak lanjuti, termasuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam setiap
menyelesaikan tugasnya.
4.
Mampu mengembangkan skill Human Relations
Seorang sekretaris adalah orang yang harus mengerti
tentang gaya dan karakter pimpinannya sehingga dapat mencari dan menemukan
seorang karyawan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Selain itu sekretaris bisa
berperan sebagai trainer,bahkan leader dan mentor untuk seluruh staf
administrasi yaitu dengan cara meninjau kinerja para staf, serta rekan kerja
junior lainnya. Hal yang perlu diperhatikan
dalam human relation adalah team work, positif thinking, good remainder,
Discrete, dan Tacful.
Penjabarannya adalah sebagai berikut :
a. Team Work : mampu bekerja sama dalam team
b. Positif Thinking, komponen yang positif pada first impression :
· Sebut nama
lawan bicara Anda
· Sambut tamu
di pintu ruang Anda
· Tersenyum
ketika berjumpa dengan tamu
· Salam dan
mengulurkan tangan
· Jangan bicara
terlalu pesan / keras
· Tunjukkan
keramahan kepada setiap orang
c. Good
reminder :
dalam hal ini lebih tertuju kepada Schedule
pimpinan, hari ulang tahun pimpinan, karyawan, dan juga rekan bisnis.
d. Discrete : tidak mudah membicarakan masalah seseorang / perihal yang diketahui kepada
orang lain yang tidak berkepentingan
e. Tactful : bijaksana dan berhati-hati dalam memilih kata atau berkomentar saat
berhubungan dengan pimpinan ataupun orang lain.
5.
Mempunyai tanggungjawab dalam bekerja.
Seorang
sekretaris harus memiliki komitmen dan sikap yang dilandasi rasa tanggung
jawabpada tugas maka mereka akan menyelesaikan tugas atau pekerjaannya karena
merasa terikat pada penyelesaian tugas tersebut, bukan karena terikat pada
norma-norma formal, sehingga apabila tidak menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya, mereka akan merasa bersalah dan bukannya takut pada sanksi.
Namun
apabila seseorang sekretaris terlalu sering menghindar diri dari tanggung
jawab, sikap seperti ini mencerminkan kepribadian yang tidak dewasa, labil,
tidak dapat dipegang.
Untuk itu sekretaris harus melatih diri untuk menjadi sekretaris yang penuh
tanggung jawab, yang mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, bahkan
dituntut untuk mampu mengawasi dirinya sendiri.
6.
Mempunyai wawasan yang luas
Pada zaman era
globalisasi, sekretaris harus mengembangkan diri mengikuti perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk menjadi sekretaris yang profesional harus dapat mengikuti
perkembangan zaman sehingga mampu dapat mengatasi perubahan dan dapat bekerja
semaksimal mungkin untuk menghadapi dunia kerja seorang sekretaris dengan daya
saing yang semakin maju. Adapun
pengetahuan dan wawasan yang harus diketahui oleh seorang sekretaris adalah sebagai berikut :
o Pengetahuan akan bidang usaha tempat kita bekerja
o Pengetahuan akan produk dari perusahaan
o Pengetahuan akan Rekanan bisnis pimpinan
o Pengetahuan akan pesaing dari perusahaan
Ada banyak cara
yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan diantaranya adalah :
o Banyak membaca dan mengikuti perkembangan dari berita-berita surat kabar
dan media elektronik
o Banyak mengikuti forum, workshop, seminar, pelatihan, kursus, diskusi, dan belajar menuangkan isi pemikiran kita dalam bentuk tulisan
Disamping
kecerdasan intelektual, kita juga perlu memperhatikan kecerdasan logika dalam
emosi kita, diantaranya yaitu :
o
Meningkatkan
profesionalisme kerja dan lingkungan kerja yang nyaman
o
Mampu
menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan (pengendalian emosi)
o
Memahami
emosi orang lain
Profesionalisme
yang berhasil adalah yang secara teknik menguasai pekerjaan dan memiliki
kecerdasan emosi yang tinggi:
o Pengambilan keputusan
o Kepemimpinan
o Kepuasan pelanggan
o Kerjasama dan saling percaya
C. Hubungan
Kompetensi sekretaris dengan peran sekretaris profesional
Frinch dan Crunkilton dalam Mulyasa
(2004:38) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kompetensi adalah penguasaan
terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk
menunjang keberhasilan. Hal itu menunjukan bahwa kompetensi mencakup tugas,
ketrampilan, sikap dan apresiasi yang haruis dimiliki oleh seorang sekretaris.
Sedangkan menurut Biddle dan Thomas, peran
adalah srangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang
diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.
Jelas ada hubungan antara kompetensi
yang dimiliki sekretasis dengan peran seorang sekretaris. Di zaman ekonomi
global dengan tingkat teknologi tinggi, para esekutif menjadi tergantung pada
dukungan staf-nya untuk mengontrol sistem yang baru. Sedangkan kondisi dari
para pelaku bisnis adalah menghadapi bebagai tantangan dan berada dalam
lingkungan yang serba bersaing. Kondisi demikian membuat para pimpinan
perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih handal dan profesional.
Peran sekretaris disini adalah
melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan perusahaan dalam rangka
membantu tugas-tugas yang diemban oleh atasannya. Peranan seorang sekretaris
selain itu juga sebagai assistant atau tangan kanan pimpinan, pemegang rahasia
terbaik dalam perusahaan, sebagai beranda perusahaan, sebagai penghubung
pimpinan dengan pihak luar, perawat atau pelindung bagi pimpinan, jadi sangat
diperlukan seorang sekretaris yang professional.
Jadi untuk melaksanakan peran
sekretaris tersebut seorang sektretaris harus memiliki kompetensi-kompetensi
yang cukup handal mengingat di masa sekarang ini dan di era globalisasi
informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi menuntut orang – orang yang
menggeluti profesi sekretaris untuk selalu menyesuaikan diri dan memperlebar
wawasan. Tingkat kompetensi sekretaris yang kini dimiliki perlu ditingkatkan
sehingga terjadi dalam rangka bersaing dengan tenaga- tenaga sekretaris yang
tidak mustahil akan didatangkan dari luar. Oleh investor asing yang mempunyai kesempatan
untuk berbisnis di Indonesia, dengan kata lain terbentang persaingan yang tajam
D. Cara
sekretaris mengembangkan dirinya untuk menghadapi tantangan di masa depan
Pengembangan
sekretaris dalam realisasinya dapat dilakukan, baik oleh dirinya sendiri maupun
atas prakarsa organisasi. Salah satu diantaranya yaitu dengan melalui
pendidikan dan latihan yang mencakup :
1. Pre
Service Training
Yaitu latihan yang
diberikan pada waktu seseorang belum menempati suatu jabatan tertentu, yang
meliputi :
a. Pendidikan
formal yang diselenggarakan umum.
b. Latihan
pra jabatan, latihan ini dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan, tempat
sekretaris bekerja.
2. In
Service Training
Yaitu latihan yang
dilakukan pada saat sekretaris sedang menduduki jabatannya.
Adapun
tujuan pengembangan dan latihan sekretaris pada dasarnya untuk memperoleh 3
hal, yakni :
Ø Menambah
pengetahuan
Ø Menambah
keterampilan
Ø Merubah
sikap
Agar
sekretaris dapat berhasil dengan baik, pada dasarnya tergantung kepada 3 faktor
yang secara langsung mempengaruhi sekretaris dalam bidang kesekretarisan, yaitu
:
Ø Kemampuan
untuk dapat mengerjakan bermacam-macam tugas pekerjaan secara efisien.
Ø Kepribadian
yang menarik
Ø Kemauan
untuk bekerja.
IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
berkembangnya kemajuan zaman ternyata profesi sekretaris banyak diminati. Hal
ini menjadi tantangan tersendiri bagi calon-calon sekretaris perusahaan. Setiap
perusahaan pastinya menginginkan sekretaris yang berkompeten. Kompetensi inilah
yang akan mnghantarkan sekretaris menuju kata sekretaris profesional.
Ketidakmampuan
seseorang untuk menguasai kompetensi tersebut akan membuatnya tersaingi dengan
orang lain. Maka, sekretaris diharapkan dapat mengembangkan dirinya untuk dapat
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan untuk menjadi sekretaris profesional.
B. Saran
Agar dapat bersaing di dunia kerja maka
seseorang harus pandai mengelola dirinya agar menjadi seseorang yang
berkompeten. Pekerjaan yang cukup ketat persaingannya adalah pekerjaan menjad
sekretaris perusahaan. Untuk itu seorang calon sekretaris perusahaan harus
mampu memenuhi kompetensi seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan
mengembangkan human relation, berwawasan luas, berkepribadian baik, dan
lain-lain.
Daftar
Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar